Biaya abodemen listrik adalah biaya minimum yang harus dibayarkan oleh pelanggan listrik pascabayar PLN setiap bulannya. Biaya ini berbeda-beda tergantung pada golongan tarif dan daya listrik yang digunakan.
Lalu, berapa biaya abodemen listrik untuk daya 7700 watt? Apa saja faktor yang mempengaruhi besarnya biaya ini? Bagaimana cara menghemat listrik agar tagihan tidak membengkak? Simak ulasan berikut ini.
Golongan Tarif dan Biaya Abodemen Listrik
PLN membagi pelanggan listrik pascabayar menjadi beberapa golongan tarif, yaitu:
- Golongan R (Rumah Tangga), yang terdiri dari R-1 (daya 450 VA hingga 2.200 VA), R-2 (daya 3.500 VA hingga 5.500 VA), dan R-3 (daya 6.600 VA ke atas).
- B (Bisnis), yang terdiri dari B-1 (daya 6.600 VA hingga 200 kVA) dan B-2 (daya di atas 200 kVA).
- I (Industri), yang terdiri dari I-1 (daya 6.600 VA hingga 200 kVA), I-2 (daya di atas 200 kVA hingga 30.000 kVA), dan I-3 (daya di atas 30.000 kVA).
- P (Pemerintahan), yang terdiri dari P-1 (daya 6.600 VA hingga 200 kVA) dan P-2 (daya di atas 200 kVA).
- S (Sosial), yang terdiri dari S-1 (daya 6.600 VA hingga 200 kVA) dan S-2 (daya di atas 200 kVA).
- T (Penerangan Jalan Umum).
Setiap golongan tarif memiliki biaya abodemen listrik yang berbeda-beda, sesuai dengan ketetapan dari Kementerian ESDM.
Berikut ini adalah daftar biaya abodemen listrik per kWh untuk masing-masing golongan tarif, berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2020:
Golongan Tarif | Biaya Abodemen Listrik per kWh |
---|---|
R-1/450 VA | Rp 0 |
R-1/900 VA | Rp 1.352 |
R-1/1.300 VA | Rp 1.444,70 |
R-1/2.200 VA | Rp 1.444,70 |
R-2 | Rp 1.444,70 |
R-3 | Rp 1.444,70 |
B-1 | Rp 1.467,28 |
B-2 | Rp 996,72 |
I-1 | Rp 1.467,28 |
I-2 | Rp 996,72 |
I-3 | Rp 996,72 |
P-1 | Rp 1.467,28 |
P-2 | Rp 996,72 |
S-1 | Rp 0 |
S-2 | Rp 0 |
T | Rp 0 |
Dari tabel di atas, kita bisa melihat bahwa biaya abodemen listrik untuk daya 7700 watt termasuk dalam golongan tarif R-3 atau B-1 atau I-1 atau P-1, tergantung pada jenis usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh pelanggan. Biaya abodemen listrik per kWh untuk golongan tarif tersebut adalah Rp 1.467,28.
Namun, biaya abodemen listrik per kWh ini belum mencerminkan biaya minimum yang harus dibayarkan oleh pelanggan setiap bulannya. Untuk mengetahui biaya minimum tersebut, kita harus menghitung rekening minimum (RM) dengan rumus berikut:
RM = jam nyala x daya tersambung x biaya pemakaian
Jam nyala adalah jumlah jam rata-rata pemakaian listrik dalam satu bulan, yang ditetapkan oleh PLN sebesar 40 jam.
Daya tersambung adalah daya listrik yang disepakati antara pelanggan dan PLN, yang dalam hal ini adalah 7700 VA atau 7,7 kVA. Biaya pemakaian adalah biaya abodemen listrik per kWh, yang dalam hal ini adalah Rp 1.467,28.
Dengan memasukkan angka-angka tersebut ke dalam rumus, kita bisa mendapatkan RM sebagai berikut:
RM = 40 x 7,7 x 1.467,28 RM = Rp 452.245,76
Jadi, biaya minimum yang harus dibayarkan oleh pelanggan listrik pascabayar dengan daya 7700 watt setiap bulannya adalah Rp 452.245,76. Biaya ini akan berlaku jika pemakaian listrik pelanggan tidak melebihi RM tersebut. Jika pemakaian listrik pelanggan melebihi RM, maka biaya yang harus dibayarkan adalah biaya pemakaian sesuai dengan jumlah kWh yang digunakan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Biaya Abodemen Listrik
Biaya abodemen listrik yang harus dibayarkan oleh pelanggan listrik pascabayar dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
Golongan tarif
Setiap golongan tarif memiliki biaya abodemen listrik yang berbeda-beda, sesuai dengan ketetapan dari Kementerian ESDM. Semakin besar daya listrik yang digunakan, semakin besar pula biaya abodemen listriknya.
Daya tersambung
Daya tersambung adalah daya listrik yang disepakati antara pelanggan dan PLN. Semakin besar daya tersambung, semakin besar pula biaya minimum yang harus dibayarkan oleh pelanggan setiap bulannya.
Pemakaian listrik
Pemakaian listrik adalah jumlah kWh listrik yang digunakan oleh pelanggan dalam satu bulan. Jika pemakaian listrik melebihi rekening minimum, maka biaya yang harus dibayarkan adalah biaya pemakaian sesuai dengan jumlah kWh yang digunakan.
Tarif adjustment
Tarif adjustment adalah penyesuaian tarif listrik yang dilakukan oleh PLN setiap tiga bulan sekali, berdasarkan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan harga minyak dunia. Adjustment bisa menyebabkan kenaikan atau penurunan biaya abodemen listrik.
Menghemat Listrik agar Tagihan Tidak Membengkak
Bagi pelanggan listrik pascabayar dengan daya 7700 watt, tagihan listrik bisa menjadi beban finansial yang cukup besar setiap bulannya.
Oleh karena itu, penting bagi pelanggan untuk melakukan penghematan listrik agar tagihan tidak membengkak. Berikut ini adalah beberapa cara menghemat listrik yang bisa dilakukan:
Mengganti lampu biasa dengan lampu LED atau hemat energi
Lampu LED atau hemat energi bisa mengurangi konsumsi listrik hingga 80 persen dibandingkan dengan lampu biasa.
Mematikan lampu dan peralatan elektronik jika tidak digunakan
Banyak orang yang suka meninggalkan lampu atau peralatan elektronik menyala meskipun tidak digunakan. Padahal, hal ini bisa menyebabkan pemborosan listrik yang cukup besar.
Mencabut steker kabel jika tidak digunakan
Beberapa peralatan elektronik masih mengonsumsi listrik meskipun sudah dimatikan, selama stekernya masih tercolok ke stop kontak. Oleh karena itu, sebaiknya mencabut steker kabel jika peralatan elektronik sudah tidak digunakan.
Mengatur suhu AC sesuai kebutuhan
AC merupakan salah satu peralatan elektronik yang memiliki konsumsi listrik paling besar. Untuk menghemat listrik, sebaiknya mengatur suhu AC sesuai kebutuhan, misalnya antara 24 hingga 28 derajat Celsius.
Menggunakan timer AC
Timer AC bisa membantu mematikan AC secara otomatis pada waktu tertentu, sehingga menghindari penggunaan AC berlebihan.
Membersihkan filter AC secara rutin
Filter AC yang kotor bisa mengganggu kinerja AC dan menyebabkan konsumsi listrik meningkat. Oleh karena itu, sebaiknya membersihkan filter AC secara rutin.
Menggunakan peralatan elektronik hemat energi
Peralatan elektronik hemat energi adalah peralatan yang memiliki label energi berwarna hijau atau biru, yang menunjukkan bahwa peralatan tersebut memiliki efisiensi energi tinggi dan konsumsi listrik rendah. Contoh peralatan elektronik hemat energi adalah kulkas, mesin cuci, televisi, dan komputer.
Menggunakan alat pengukur listrik
Alat pengukur listrik adalah alat yang bisa menunjukkan jumlah kWh listrik yang digunakan oleh peralatan elektronik tertentu. Dengan menggunakan alat ini, pelanggan bisa mengetahui peralatan mana yang paling boros listrik dan berapa biaya listrik yang harus dibayarkan.
Menggunakan energi alternatif
Energi alternatif adalah sumber energi yang berasal dari alam dan dapat diperbaharui, seperti matahari, angin, air, dan biomassa. Energi alternatif bisa mengurangi ketergantungan pada listrik PLN dan menghemat biaya listrik.
Contoh penggunaan energi alternatif adalah dengan memasang panel surya, turbin angin, pompa air tenaga surya, atau biogas.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih detail tentang biaya listrik PLN dan cara menghematnya.