Kapasitor Biasa Fungsi Cara Kerja Simbol dan Gambar

Avatar photo

Kapasitor biasa, juga dikenal sebagai kapasitor elektrolitik atau kapasitor polar, adalah salah satu jenis kapasitor yang umum digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik.

Kapasitor ini memiliki dua terminal dan dapat menyimpan muatan listrik sementara.

Kapasitor biasa memiliki dua jenis, yaitu:

Kapasitor Elektrolitik Tunggal:

Jenis kapasitor ini memiliki satu bahan elektrolitik dan umumnya tersedia dalam kapasitansi yang lebih besar.

Kapasitor Biasa

Kapasitor elektrolitik tunggal memiliki polaritas, yang berarti mereka harus dihubungkan dengan benar ke sirkuit. Jika polaritas terbalik, kapasitor ini bisa rusak atau bahkan meledak.

Kapasitor Elektrolitik Ganda (Dual):

Kapasitor elektrolitik ganda terdiri dari dua kapasitor elektrolitik tunggal yang dihubungkan secara seri atau paralel dalam satu paket. Kapasitor ini juga memiliki polaritas dan harus dihubungkan dengan benar ke sirkuit.

 

Kapasitor elektrolitik biasa biasanya digunakan dalam rangkaian daya dan elektronik sebagai komponen penyimpan energi, sumber tegangan, penstabil tegangan, dan dalam berbagai aplikasi audio.

Mereka menawarkan kapasitansi yang relatif besar dalam ukuran fisik yang relatif kecil, sehingga cocok untuk aplikasi di mana kapasitansi besar diperlukan dalam ruang terbatas.

Jenis Kapasitor Paling Umum

Jenis Kapasitor Paling Umum

Ada beberapa jenis kapasitor yang umum digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik. Berikut adalah beberapa jenis kapasitor yang paling umum:

  1. Kapasitor Keramik (Ceramic Capacitor): Kapasitor keramik menggunakan bahan dielektrik keramik yang memiliki kapasitansi yang relatif tinggi dalam ukuran fisik yang kecil. Mereka umumnya digunakan dalam aplikasi elektronik umum seperti filtering, decoupling, dan coupling.
  2. Kapasitor Elektrolitik (Electrolytic Capacitor): Kapasitor elektrolitik menggunakan bahan elektrolitik sebagai dielektriknya. Mereka tersedia dalam dua jenis, yaitu kapasitor elektrolitik polar (biasa) dan non-polar. Kapasitor elektrolitik memiliki kapasitansi yang relatif besar dan umumnya digunakan dalam aplikasi daya seperti power supply dan penstabil tegangan.
  3. Kapasitor Tantalum (Tantalum Capacitor): Kapasitor tantalum menggunakan bahan tantalum oksida sebagai dielektriknya. Mereka memiliki kapasitansi tinggi dalam ukuran fisik yang kecil dan umumnya digunakan dalam aplikasi yang memerlukan kapasitor dengan tegangan operasi yang tinggi dan ukuran yang kompak.
  4. Kapasitor Film (Film Capacitor): Kapasitor film menggunakan bahan dielektrik plastik atau film logam sebagai dielektriknya. Mereka memiliki kapasitansi yang stabil dan dapat digunakan dalam berbagai aplikasi seperti filter, kopling, dan timing.
  5. Kapasitor Polipropilena (Polypropylene Capacitor): Kapasitor polipropilena menggunakan bahan dielektrik polipropilena dan umumnya digunakan dalam aplikasi audio dan pemancar musik karena kualitas audio yang tinggi dan distorsi rendah.
  6. Kapasitor Poliesternya (Polyester Capacitor): Kapasitor poliesternya menggunakan bahan dielektrik polyester dan cocok untuk aplikasi frekuensi tinggi dan tegangan rendah hingga menengah.
  7. Kapasitor Mika (Mica Capacitor): Kapasitor mika menggunakan bahan mika sebagai dielektriknya dan umumnya digunakan dalam aplikasi frekuensi tinggi dan temperatur tinggi.
  8. Kapasitor Variable (Variable Capacitor): Kapasitor variabel memiliki kapasitansi yang dapat diatur secara mekanis. Mereka digunakan dalam aplikasi seperti tuning radio atau dalam rangkaian resonansi.

Setiap jenis kapasitor memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda-beda, dan pemilihan kapasitor yang tepat harus mempertimbangkan spesifikasi aplikasi, tegangan operasi, kapasitansi yang dibutuhkan, ukuran fisik, dan faktor lingkungan lainnya.

Simbol kapasitor

Simbol kapasitor adalah simbol grafis yang digunakan dalam skema rangkaian elektronik untuk mewakili kapasitor.

Membantu menyederhanakan representasi visual dari kapasitor dalam sebuah rangkaian tanpa perlu menunjukkan rincian fisik atau konstruksi sebenarnya dari komponen tersebut.

Kapasitor terdiri dari dua garis yang berjajar dengan jarak di antara keduanya mewakili pelat kapasitor, dan sebuah garis tegak lurus yang terhubung dengan kedua garis paralel di ujungnya yang melambangkan terminal kapasitor.

Simbol ini dapat ditulis dalam dua bentuk, yaitu simbol polar (untuk kapasitor elektrolitik) dan simbol non-polar (untuk kapasitor yang tidak polar).

Simbol Kapasitor Polar (Kapasitor Elektrolitik):

+----------------+
| |
| |
+----------------+

Simbol ini menunjukkan kapasitor polar (kapasitor elektrolitik) dengan terminal positif (+) dan terminal negatif (-) yang harus dihubungkan dengan polaritas yang benar ke dalam sirkuit.

Terminal positif biasanya ditunjukkan dengan garis yang lebih panjang.

Simbol Kapasitor Non-Polar:

--------------
| |
--------------

Simbol ini digunakan untuk kapasitor non-polar (seperti kapasitor keramik, kapasitor film, dll.) yang tidak memiliki polaritas khusus.

Terminal pada simbol ini sering digambarkan dengan garis tegak lurus yang terhubung dengan kedua pelat kapasitor dengan ukuran yang sama.

Ketika menggunakan simbol kapasitor dalam skema rangkaian elektronik, pastikan untuk menyertakan nilai kapasitansi dan tegangan operasi yang sesuai dengan kapasitor yang digunakan.

Ini membantu memahami dengan jelas karakteristik dan spesifikasi dari kapasitor yang diwakili dalam skema rangkaian.

Fungsi kapasitor

Kapasitor memiliki berbagai fungsi dan aplikasi dalam dunia elektronik dan sistem kelistrikan. Fungsi utama kapasitor adalah sebagai berikut:

  1. Penyimpan Energi: Kapasitor mampu menyimpan muatan listrik dan energi dalam medan elektrostatik antara dua pelat atau terminalnya. Kapasitor dapat menyimpan energi saat diberi tegangan dan kemudian melepaskan energi tersebut saat dibutuhkan, seperti pada saat startup motor listrik atau dalam sirkuit pulsa.
  2. Stabilisasi Tegangan: Kapasitor digunakan dalam beberapa aplikasi untuk mengurangi fluktuasi tegangan atau menstabilkan tegangan dalam sistem daya. Kapasitor dapat berfungsi sebagai penstabil tegangan (voltage regulator) untuk menjaga tegangan dalam rentang yang diinginkan.
  3. Penyaring Sinyal: Kapasitor digunakan dalam rangkaian filter untuk menyaring sinyal. Kapasitor dengan karakteristik tertentu dapat melewatkan sinyal frekuensi tinggi dan meredam sinyal frekuensi rendah atau sebaliknya, tergantung pada desain filternya.
  4. Kompensasi Daya Reaktif: Kapasitor digunakan dalam sistem tenaga untuk mengkompensasi daya reaktif. Daya reaktif adalah daya yang diserap oleh beban induktif (seperti motor) dalam sistem listrik. Kapasitor dapat mengimbangi daya reaktif ini dan meningkatkan faktor daya sistem, sehingga mengurangi kerugian daya dan meningkatkan efisiensi.
  5. Penghubung Audio (Coupling): Kapasitor digunakan dalam rangkaian penghubung audio (coupling) untuk menghubungkan sinyal audio antara dua tahap penguatan tanpa mengubah level tegangan DC. Hal ini memungkinkan untuk menghapus komponen DC dan menjaga komponen AC sinyal audio yang diinginkan.
  6. Timing dan Penguat Gelombang: Kapasitor digunakan dalam rangkaian timing dan penghasil penguat gelombang seperti osilator dan rangkaian RC (resistor-kapasitor) untuk mengatur frekuensi dan waktu dalam berbagai aplikasi.
  7. Penyimpanan Back-Up (Backup Power): Kapasitor superkapasitor digunakan dalam aplikasi penyimpanan energi back-up atau penyimpanan sementara daya cadangan dalam rangkaian daya atau sistem tanpa baterai.

Ini hanya beberapa contoh fungsi kapasitor, dan ada banyak aplikasi lainnya di mana kapasitor digunakan dalam rangkaian elektronik dan sistem kelistrikan.