Prosedur keselamatan kerja listrik sangat penting untuk dipatuhi saat melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan listrik, baik itu instalasi, perbaikan, atau pemeliharaan.
Berikut adalah beberapa prosedur keselamatan kerja listrik yang dapat diikuti:
- Mematikan arus listrik telah dimatikan sebelum melakukan pekerjaan pada instalasi listrik. Gunakan alat pengukur tegangan seperti multimeter untuk memastikan bahwa sirkuit listrik benar-benar mati.
- Saat melakukan pekerjaan pada instalasi listrik, pastikan untuk menggunakan APD seperti sarung tangan, sepatu keselamatan, kacamata pelindung, dan helm keselamatan untuk melindungi tubuh dari potensi bahaya listrik.
- Tidak boleh mengubah atau memodifikasi instalasi listrik tanpa memperoleh persetujuan dan bimbingan dari ahli listrik yang terlatih.
- Tidak mengoperasikan peralatan yang rusak,Pastikan bahwa peralatan yang akan digunakan dalam instalasi listrik dalam kondisi baik dan tidak rusak.
- Menjaga jarak aman dari instalasi listrik atau orang yang berada terlalu dekat dengan instalasi listrik yang sedang dikerjakan.
- Menerapkan prosedur kerja yang benar telah diikuti saat melakukan pekerjaan pada instalasi listrik.
- Tidak melakukan pekerjaan sendirian,selalu bekerja dengan pasangan atau sekelompok orang yang dapat membantu jika terjadi kecelakaan.
- Membuat peringatan atau penghalang pada instalasi listrik yang sedang dikerjakan, untuk memperingatkan orang lain agar tidak mendekati area kerja.
- Tidak menyentuh instalasi listrik yang sedang basah. Pastikan bahwa instalasi listrik yang sedang dikerjakan dalam kondisi kering.
- Pastikan bahwa telah mematuhi semua aturan keselamatan kerja listrik yang telah ditetapkan oleh pihak berwenang dan ahli listrik yang terlatih.
Dengan mematuhi prosedur keselamatan kerja listrik yang benar, dapat mencegah terjadinya kecelakaan dan membantu menjaga kesehatan serta keselamatan pekerja.
Baca juga: 6 Penyebab Pasti Terjadinya Korsleting Listrik
Alat pengaman instalasi listrik
Beberapa alat pengaman instalasi listrik yang umum digunakan antara lain:
- Ground Fault Circuit Interrupter (GFCI) atau Residual Current Device (RCD) adalah alat pengaman yang mengidentifikasi adanya arus bocor dari sirkuit listrik dan akan memutuskan aliran listrik dalam waktu singkat untuk mencegah kejadian yang lebih buruk.
- Circuit Breaker adalah alat pengaman yang memutus aliran listrik jika terjadi arus lebih atau kelebihan beban yang dapat menyebabkan korsleting atau kebakaran. Circuit Breaker juga dapat memutuskan aliran listrik jika terjadi hubungan pendek.
- Grounding Rod atau tiang grounding adalah sebuah batang baja berbentuk silinder yang terkubur di dalam tanah dan dihubungkan dengan instalasi listrik untuk mengalirkan arus ke bumi, mencegah potensi listrik statis yang berbahaya dan mencegah korsleting listrik.
- Surge Protector atau pengaman lonjakan adalah alat pengaman yang melindungi peralatan elektronik dan instalasi listrik dari kerusakan akibat lonjakan tegangan listrik yang tiba-tiba.
- Voltage Regulator atau Regulator Tegangan adalah alat pengaman yang mengatur atau menstabilkan tegangan listrik yang masuk ke instalasi listrik untuk mencegah kerusakan pada peralatan elektronik.
- Fuse adalah alat pengaman yang melebur atau putus jika terjadi arus lebih atau korsleting listrik pada instalasi listrik. Fuse harus diganti setelah melebur agar instalasi listrik tetap aman.
Semua alat pengaman instalasi listrik ini sangat penting untuk dipasang pada instalasi listrik rumah atau tempat kerja, untuk mencegah terjadinya bahaya listrik yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan manusia.
Baca juga: Apa Penyebab Terjadinya Korsleting Listrik
Alat pelindung diri
Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting dalam keselamatan kerja, terutama dalam bekerja dengan instalasi listrik. Beberapa alat pelindung diri yang umum digunakan dalam pekerjaan yang berkaitan dengan listrik antara lain:
Baca juga: Apa itu SLO PLN ? , Cara daftar, Biaya dan Manfaatnya
- Sarung tangan listrik untuk melindungi tangan dari arus listrik. Sarung tangan listrik biasanya terbuat dari bahan karet atau bahan isolator lainnya yang dapat menahan arus listrik hingga beberapa ribu volt.
- Sepatu keselamatan memiliki sol khusus yang dapat menahan tekanan dan beban berat serta melindungi kaki dari terkena benda tajam dan benda keras lainnya. Sepatu keselamatan juga harus memiliki sifat isolasi terhadap arus listrik.
- Helm: Helm digunakan untuk melindungi kepala dari terkena benda keras yang jatuh dan melindungi kepala dari benturan yang dapat menyebabkan luka serius.
- Kacamata pelindung digunakan untuk melindungi mata dari benda yang terlempar atau debu yang dapat menyebabkan iritasi dan luka pada mata.
- Perlindungan telinga digunakan untuk melindungi telinga dari suara keras dan bising yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
- Rompi keselamatan digunakan untuk melindungi tubuh dari benda-benda tajam dan dari bahan kimia.
- Masker pelindung digunakan untuk melindungi paru-paru dari partikel debu atau gas yang berbahaya bagi kesehatan.
- Sabuk pengaman digunakan untuk melindungi pekerja dari terjatuh saat bekerja pada ketinggian.
Baca juga: 4 Fungsi Utama MCB 3 Fasa Dan Manfaatnya
Penggunaan alat pelindung diri sangat penting untuk melindungi pekerja dari bahaya listrik dan meminimalkan risiko kecelakaan kerja.