Apakah Anda sedang membutuhkan dana tambahan untuk mengembangkan usaha Anda? Jika ya, mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk melakukan top up pinjaman di Bank BRI.
Adalah penambahan plafon pinjaman yang sudah berjalan, sehingga Anda bisa mendapatkan dana segar tanpa harus mengajukan pinjaman baru.
Top up pinjaman di Bank BRI bisa dilakukan untuk beberapa jenis pinjaman, seperti KUR, Kupedes, atau Kredit Usaha Mikro (KUM).
Namun, sebelum Anda melakukan top up pinjaman di Bank BRI, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui, seperti syarat, proses, biaya, dan cara penghitungannya. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai cara penghitungan top up pinjaman di Bank BRI.
Syarat Top Up Pinjaman di Bank BRI
Untuk bisa melakukan top up pinjaman di Bank BRI, Anda harus memenuhi beberapa syarat, antara lain:
- Anda sudah menjadi nasabah pinjaman Bank BRI minimal selama 6 bulan.
- Memiliki riwayat pembayaran yang lancar, tidak ada tunggakan atau keterlambatan.
- Anda memiliki usaha yang berjalan normal dan menguntungkan.
- Memiliki jaminan yang masih valid dan cukup untuk menutup plafon pinjaman baru.
- Tidak memiliki pinjaman lain di tempat lain, atau jika ada, kemampuan bayar Anda masih lebih besar dari utang Anda.
- Tujuan penggunaan pinjaman yang jelas dan sesuai dengan jenis usaha Anda.
Jika Anda sudah memenuhi syarat-syarat di atas, Anda bisa mengajukan top up pinjaman di Bank BRI dengan cara menghubungi petugas bank, mengisi formulir permohonan, dan melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan, seperti KTP, KK, NPWP, surat keterangan usaha, rekening koran, bukti kepemilikan jaminan, dan lain-lain.
Proses Top Up Pinjaman di Bank BRI
Setelah Anda mengajukan permohonan top up pinjaman di Bank BRI, bank akan melakukan verifikasi dan analisis terhadap data dan dokumen Anda. Bank juga akan melakukan survei lapangan untuk mengecek kondisi usaha dan jaminan Anda.
Jika semua persyaratan terpenuhi dan bank menyetujui permohonan Anda, maka bank akan mengeluarkan surat persetujuan kredit (SPK) yang berisi informasi mengenai plafon pinjaman baru, bunga, tenor, angsuran, biaya, dan jaminan.
Anda harus membaca dan memahami isi SPK dengan baik sebelum menandatanganinya. Jika Anda setuju dengan ketentuan yang ditawarkan, Anda bisa menandatangani SPK dan menyerahkannya kembali ke bank. Selanjutnya, bank akan melakukan proses pencairan dana pinjaman baru ke rekening Anda.
Biaya Top Up Pinjaman di Bank BRI
Dalam melakukan top up pinjaman di Bank BRI, Anda harus memperhatikan biaya-biaya yang akan dikenakan, seperti:
- Biaya administrasi, yaitu biaya yang dikenakan oleh bank untuk mengurus proses pengajuan dan pencairan pinjaman. Besarnya biaya administrasi bervariasi tergantung jenis dan plafon pinjaman, mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 500.000.
- Provisi, yaitu biaya yang dikenakan oleh bank sebagai imbalan atas pemberian fasilitas kredit. Besarnya biaya provisi biasanya sekitar 1% dari plafon pinjaman baru.
- Asuransi, yaitu biaya yang dikenakan oleh bank untuk melindungi pinjaman Anda dari risiko kerugian akibat bencana alam, kebakaran, pencurian, atau kematian. Besarnya biaya asuransi tergantung dari jenis dan nilai jaminan yang Anda berikan.
- Pelunasan dipercepat, yaitu biaya yang dikenakan oleh bank jika Anda melakukan pelunasan pinjaman sebelum jatuh tempo. Besarnya biaya pelunasan dipercepat biasanya sekitar 5% dari sisa pokok pinjaman.
Cara Penghitungan Top Up Pinjaman di Bank BRI
Untuk menghitung top up pinjaman di Bank BRI, Anda perlu mengetahui beberapa variabel, seperti:
- Plafon pinjaman lama (PPL), yaitu jumlah pinjaman yang sudah Anda terima sebelumnya.
- Sisa pokok pinjaman (SPP), yaitu jumlah pinjaman yang belum Anda bayar sampai saat ini.
- Plafon pinjaman baru (PPB), yaitu jumlah pinjaman yang Anda ajukan saat ini.
- Fresh money (FM), yaitu jumlah pinjaman bersih yang akan Anda terima setelah dikurangi dengan SPP dan biaya-biaya.
- Bunga pinjaman (B), yaitu persentase bunga yang dikenakan oleh bank atas pinjaman Anda. Bunga pinjaman bisa berubah sesuai dengan ketentuan bank dan pemerintah.
- Tenor pinjaman (T), yaitu jangka waktu pinjaman yang Anda sepakati dengan bank. Tenor pinjaman bisa berbeda tergantung jenis pinjaman dan kemampuan bayar Anda.
- Angsuran pinjaman (A), yaitu jumlah uang yang harus Anda bayar setiap bulan kepada bank sebagai pembayaran pokok dan bunga pinjaman. Angsuran pinjaman bisa dihitung dengan rumus anuitas atau flat.
Dengan menggunakan variabel-variabel di atas, Anda bisa menghitung top up pinjaman di Bank BRI dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Hitung SPP dengan cara mengurangi PPL dengan jumlah pokok pinjaman yang sudah Anda bayar. Misalnya, jika PPL Anda adalah Rp 50 juta dan Anda sudah membayar Rp 20 juta, maka SPP Anda adalah Rp 30 juta.
Hitung FM dengan cara mengurangi PPB dengan SPP dan biaya-biaya. Misalnya, jika PPB Anda adalah Rp 75 juta, SPP Anda adalah Rp 30 juta, biaya administrasi adalah Rp 100.000, biaya provisi adalah Rp 750.000, biaya asuransi adalah Rp 500.000, dan biaya pelunasan dipercepat adalah Rp 1,5 juta, maka FM Anda adalah Rp 42,15 juta.
Hitung A dengan cara memilih rumus anuitas atau flat. Rumus anuitas adalah A = $$\frac{PPB \times B}{12 \times (1 – (1 + \frac{B}{12})^{-T})}$$, sedangkan rumus flat adalah A = $$\frac{PPB \times (1 + B \times T)}{T \times 12}$$.
Misalnya, jika Anda memilih rumus anuitas, PPB Anda adalah Rp 75 juta, B Anda adalah 12% per tahun, dan T Anda adalah 36 bulan, maka A Anda adalah Rp 2,49 juta.
Dengan demikian, Anda bisa mengetahui berapa jumlah pinjaman yang akan Anda terima, berapa bunga yang harus Anda bayar, dan berapa angsuran yang harus Anda bayar setiap bulan jika Anda melakukan top up pinjaman di Bank BRI.
Contoh Kasus Top Up Pinjaman di Bank BRI
Untuk memperjelas cara penghitungan top up pinjaman di Bank BRI, berikut ini adalah contoh kasus yang bisa Anda simak.
Anda adalah seorang nasabah pinjaman KUR BRI yang sudah berjalan selama 12 bulan dengan plafon pinjaman Rp 50 juta, bunga 6% per tahun, dan tenor 48 bulan.
Anda ingin melakukan top up pinjaman menjadi Rp 75 juta dengan bunga 7% per tahun dan tenor 36 bulan. Berapa jumlah pinjaman yang akan Anda terima, berapa bunga yang harus Anda bayar, dan berapa angsuran yang harus Anda bayar setiap bulan?
Jawab:
Untuk melakukan top up pinjaman, Anda harus melunasi sisa pokok pinjaman yang belum Anda bayar. Anda bisa menghitung sisa pokok pinjaman dengan cara mengurangi plafon pinjaman lama dengan jumlah pokok pinjaman yang sudah Anda bayar. Misalnya, jika Anda sudah membayar Rp 20 juta, maka sisa pokok pinjaman Anda adalah Rp 30 juta.
Anda juga harus membayar biaya-biaya tambahan, seperti biaya administrasi, provisi, asuransi, dan pelunasan dipercepat. Besarnya biaya-biaya ini bervariasi tergantung jenis dan plafon pinjaman, tetapi sebagai contoh, kita asumsikan biaya administrasi adalah Rp 100.000, biaya provisi adalah 1% dari plafon pinjaman baru, biaya asuransi adalah 0,5% dari nilai jaminan, dan biaya pelunasan dipercepat adalah 5% dari sisa pokok pinjaman.
Keuntungan dan Risiko Top Up Pinjaman di Bank BRI
Top up pinjaman di Bank BRI memiliki beberapa keuntungan dan risiko yang perlu Anda pertimbangkan sebelum mengambil keputusan. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Keuntungan:
- Anda bisa mendapatkan dana tambahan tanpa harus mengajukan pinjaman baru, sehingga prosesnya lebih cepat dan mudah.
- Mendapatkan bunga yang lebih rendah daripada pinjaman baru, karena bank sudah mengenal Anda sebagai nasabah yang baik.
- Menyesuaikan plafon dan tenor pinjaman sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda.
- Bisa meningkatkan kredit skor Anda jika Anda membayar angsuran pinjaman dengan tepat waktu.
Risiko:
- Anda harus membayar biaya-biaya tambahan, seperti biaya administrasi, provisi, asuransi, dan pelunasan dipercepat.
- Harus menambah jaminan atau mengganti jaminan lama jika nilai jaminan tidak mencukupi untuk plafon pinjaman baru.
- Menanggung risiko gagal bayar jika usaha Anda mengalami kesulitan atau kerugian.
- Menyesuaikan anggaran dan cash flow Anda dengan angsuran pinjaman baru yang mungkin lebih besar daripada sebelumnya.
Demikianlah cara penghitungan top up pinjaman di Bank BRI beserta keuntungan dan risikonya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang sedang membutuhkan dana tambahan untuk mengembangkan usaha Anda. Jika Anda tertarik untuk melakukan top up pinjaman di Bank BRI, Anda bisa menghubungi mantri Bank BRI.