Cara Menghitung Abodemen listrik Simpel Paling Mudah

Avatar photo

Abodemen listrik adalah biaya minimum yang harus dibayarkan oleh pelanggan listrik pascabayar PLN setiap bulannya.

Biaya ini berbeda-beda tergantung pada golongan tarif dan daya listrik yang digunakan oleh pelanggan. Lalu, bagaimana cara menghitung abodemen listrik?

Yang Dimaksud Biaya Beban Listrik

Biaya beban listrik adalah biaya minimum yang harus dibayarkan oleh setiap pelanggan listrik pascabayar PLN setiap bulannya, terlepas dari jumlah pemakaian listrik mereka.

Biaya ini berbeda-beda tergantung pada golongan tarif dan daya listrik yang digunakan oleh pelanggan. Biaya ini dihitung dengan rumus:

Cara Menghitung Abodemen listrik Simpel Paling Mudah

Biaya Beban = 40 x Daya Listrik (kVA) x Tarif Listrik (Rp/kWh)

Keterangan:

  • 40 adalah jam nyala rata-rata per bulan
  • Daya Listrik dalam kVA (untuk mengubah VA menjadi kVA, bagi dengan 1.000)
  • Tarif Listrik dalam Rp/kWh

Biaya beban listrik bertujuan untuk menutup biaya operasional dan investasi PLN dalam menyediakan pasokan listrik yang andal dan berkualitas.

Juga merupakan salah satu sumber pendapatan PLN yang digunakan untuk membayar biaya bahan bakar, pemeliharaan, dan pengembangan infrastruktur listrik.

Mengetahui Golongan Tarif dan Daya Listrik

Anda bisa melihatnya di tagihan listrik Anda atau di website PLN. Ada beberapa golongan tarif listrik, yaitu R-1, R-2, R-3, B-1, B-2, B-3, I-1, I-2, I-3, I-4, dan S-.

Setiap golongan tarif memiliki rentang daya listrik yang berbeda, misalnya R-1 untuk daya 450 VA hingga 900 VA, R-2 untuk daya 1.300 VA hingga 2.200 VA, dan seterusnya.

Baca Juga : Update Biaya Pasang Listrik Baru Rumah Tangga 900-1300 Watt

Setiap golongan tarif juga memiliki tarif listrik per kWh yang berbeda, yang bisa dilihat di tabel berikut:

Golongan Tarif Daya Listrik (VA) Tarif Listrik (Rp/kWh)
R-1 450 605
R-1 900 1.352
R-2 1.300 1.444,7
R-2 2.200 1.444,7
R-3 3.500 1.444,7
R-3 4.400 1.444,7
R-3 5.500 1.444,7
R-3 6.600 1.444,7
B-1 6.600 1.444,7
B-1 8.800 1.444,7
B-1 11.000 1.444,7
B-1 13.200 1.444,7
B-2 16.500 1.444,7
B-2 19.800 1.444,7
B-2 23.100 1.444,7
B-2 26.400 1.444,7
B-3 30.000 1.444,7
B-3 33.000 1.444,7
B-3 36.000 1.444,7
B-3 39.000 1.444,7
I-1 6.600 1.444,7
I-1 8.800 1.444,7
I-1 11.000 1.444,7
I-1 13.200 1.444,7
I-2 16.500 1.444,7
I-2 19.800 1.444,7
I-2 23.100 1.444,7
I-2 26.400 1.444,7
I-3 30.000 1.444,7
I-3 33.000 1.444,7
I-3 36.000 1.444,7
I-3 39.000 1.444,7
I-4 41.000 1.444,7
I-4 44.000 1.444,7
I-4 47.000 1.444,7
I-4 50.000 1.444,7
S-1 6.600 1.444,7
S-1 8.800 1.444,7
S-1 11.000 1.444,7
S-1 13.200 1.444,7

Cara Menghitung Rekening Minimum

Menghitung rekening minimum (RM). RM adalah jumlah kWh minimum yang harus dibayarkan oleh pelanggan setiap bulannya, yang dihitung dengan rumus berikut:

RM = 40 x Daya Listrik (kVA) x Tarif Listrik (Rp/kWh)

Keterangan:

  • 40 adalah jam nyala rata-rata per bulan
  • Daya Listrik dalam kVA (untuk mengubah VA menjadi kVA, bagi dengan 1.000)
  • Tarif Listrik dalam Rp/kWh

Misalnya, Anda menggunakan golongan tarif R-2 dengan daya listrik 1.300 VA. Maka, RM Anda adalah:

RM = 40 x (1.300/1.000) x 1.444,7 RM = 75.124

Artinya, Anda harus membayar minimal Rp 75.124 setiap bulannya, meskipun pemakaian listrik Anda di bawah itu.

Baca Juga : Biaya Abodemen Listrik Pascabayar 450 Sampai 3500 VA

Menghitung Biaya Pemakaian Listrik

Biaya pemakaian listrik adalah biaya yang harus dibayarkan oleh pelanggan berdasarkan jumlah kWh yang digunakan setiap bulannya, yang dihitung dengan rumus berikut:

Biaya Pemakaian = Jumlah kWh x Tarif Listrik (Rp/kWh)

Misalnya, Anda menggunakan golongan tarif R-2 dengan daya listrik 1.300 VA dan jumlah kWh yang digunakan adalah 60 kWh. Maka, biaya pemakaian Anda adalah:

Biaya Pemakaian = 60 x 1.444,7 Biaya Pemakaian = 86.682

  1. Menghitung biaya abodemen listrik. Biaya abodemen listrik adalah biaya yang harus dibayarkan oleh pelanggan setiap bulannya, yang dihitung dengan cara berikut:
  • Jika biaya pemakaian lebih besar dari RM, maka biaya abodemen sama dengan biaya pemakaian.
  • Jika biaya pemakaian lebih kecil dari RM, maka biaya abodemen sama dengan RM.

Misalnya, Anda menggunakan golongan tarif R-2 dengan daya listrik 1.300 VA, RM sebesar Rp 75.124, dan biaya pemakaian sebesar Rp 86.682. Maka, biaya abodemen Anda adalah:

Biaya Abodemen = Biaya Pemakaian Biaya Abodemen = 86.682

Baca Juga : Segini Biaya Abodemen Listrik 3500 Watt

Apakah Meteran Listrik Bisa di Jual Kembali?

Meteran listrik tidak bisa dijual kembali. Meteran listrik adalah milik PLN dan pelanggan hanya berhak memakai, bukan memiliki.

Jika pelanggan ingin memindahkan meteran listrik ke lokasi lain, harus mendapat persetujuan dari PLN dan mengikuti prosedur yang berlakuĀ¹. Jika pelanggan mengutak-atik atau merusak meteran listrik, bisa dikenakan denda atau sanksi lainnya.

Meteran listrik juga tidak bisa digunakan untuk menjual listrik ke PLN. Jika pelanggan memiliki sumber energi terbarukan, seperti panel surya, dan ingin menjual listrik ke PLN, harus menggunakan meteran khusus yang disebut net metering.

Baca Juga : Segini Biaya Abodemen Listrik 7700 Watt Update

Meteran ini bisa menghitung selisih antara listrik yang diproduksi dan listrik yang dipakai oleh pelanggan. Jika ada kelebihan listrik, maka bisa dijual ke PLN dengan harga tertentu.

Demikianlah cara menghitung abodemen listrik yang perlu Anda ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda dalam mengelola keuangan Anda.

Jika Anda memiliki pertanyaan atau masukan lain, silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Terima kasih.