Cara Menghemat Listrik AC 1/2 PK Sampai 50 Persen Bro

Avatar photo

AC (air conditioner) adalah salah satu alat elektronik yang paling banyak digunakan di rumah, terutama di negara beriklim tropis seperti Indonesia. AC berfungsi untuk mendinginkan udara di dalam ruangan, sehingga membuat kita merasa lebih nyaman dan segar.

Namun, AC juga merupakan alat yang menyedot daya listrik cukup besar, sehingga bisa membuat tagihan listrik membengkak jika tidak digunakan dengan bijak. Apalagi jika kita menggunakan AC dengan kapasitas yang besar, seperti 1 PK (pferdestarke) atau setara dengan 735 watt.

Untuk menghemat listrik AC, salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah memilih AC dengan kapasitas yang sesuai dengan ukuran ruangan. Jika ruangan kita tidak terlalu luas, misalnya di bawah 10 meter persegi, maka kita bisa memilih AC dengan kapasitas 1/2 PK atau setara dengan 367,5 watt.

AC dengan kapasitas 1/2 PK tentu akan lebih hemat listrik daripada AC dengan kapasitas 1 PK, karena beban kerja kompresornya lebih ringan. Selain itu, AC dengan kapasitas 1/2 PK juga lebih murah harganya daripada AC dengan kapasitas 1 PK.

Cara Menghemat Listrik AC 1/2 PK Sampai 50 Persen Bro

Rata-Rata konsumsi listrik AC?

Konsumsi listrik AC bervariasi tergantung pada ukuran AC, jenis AC, dan mode penggunaan. Secara umum, AC sentral akan mengkonsumsi antara 3000 dan 3500 watt per jam. Sementara unit jendela menggunakan antara 900 dan 1440 watt per jam, unit portabel mengkonsumsi antara 2900 dan 4100 watt per jam.

Berikut adalah konsumsi listrik AC berdasarkan ukurannya:

    1. AC 1 PK: 750-800 watt
    2. 1/2 PK: 350-400 watt
    3. 3/4 PK: 500-600 watt
    4. 2 PK: 1000-1200 watt
    5. 3 PK: 1500-1800 watt

AC inverter memiliki konsumsi listrik yang lebih rendah daripada AC konvensional. Dapat mengontrol kecepatan kompresornya secara otomatis, sehingga dapat menghemat energi. Konsumsi listrik AC inverter bervariasi tergantung pada mode penggunaannya.

Pada mode pendinginan, konsumsi listrik AC inverter sekitar 60-70% dari AC konvensional. Pada mode dehumidifikasi, konsumsi listrik AC inverter sekitar 80-90% dari AC konvensional.

Berapa Watt Tarikan Pertama AC?

Watt tarikan pertama AC atau watt start up AC adalah jumlah daya yang dibutuhkan oleh AC untuk memulai proses pendinginan. Watt tarikan pertama AC biasanya lebih tinggi daripada watt konsumsi listrik AC saat beroperasi normal.

Berapa Watt Tarikan Pertama AC?

Tarikan pertama AC bervariasi tergantung pada ukuran AC, jenis AC, dan merek AC. Secara umum, AC 1 PK memiliki watt tarikan pertama sekitar 1000-1200 watt.

1/2 PK memiliki watt tarikan pertama sekitar 600-800 watt. AC 3/4 PK memiliki watt tarikan pertama sekitar 800-1000 watt. AC 2 PK memiliki watt tarikan pertama sekitar 1500-1800 watt. 3 PK memiliki watt tarikan pertama sekitar 2000-2400 watt.

AC inverter memiliki watt tarikan pertama yang lebih rendah daripada AC konvensional. Watt tarikan pertama AC inverter sekitar 50-70% dari watt tarikan pertama AC konvensional.

Tarikan pertama AC yang tinggi dapat menyebabkan lonjakan daya listrik, terutama jika beberapa AC dinyalakan secara bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronik lainnya yang terhubung ke jaringan listrik. Untuk mencegah lonjakan daya listrik, Anda dapat menggunakan stabilizer atau UPS.

Cara Menghemat Listrik AC 1/2 PK

Memilih AC dengan kapasitas 1/2 PK saja tidak cukup untuk menghemat listrik AC. Kita juga perlu melakukan beberapa hal lain yang bisa membuat AC bekerja lebih efisien dan hemat energi.

Cara Menghemat Listrik AC 1/2 PK

Pilih AC dengan teknologi inverter atau low watt.

AC dengan teknologi inverter atau low watt adalah AC yang dilengkapi dengan kompresor yang bisa menyesuaikan kecepatan putarannya sesuai dengan kebutuhan suhu ruangan.

Dengan begitu, AC tidak perlu bekerja terus-menerus dengan daya maksimal, sehingga bisa menghemat listrik hingga 20-30 persen. AC dengan teknologi inverter atau low watt juga lebih awet dan tidak mudah rusak, karena kompresornya tidak sering mati-nyala.

Gunakan timer untuk mengatur waktu pemakaian AC.

Timer adalah fitur yang ada pada remote AC yang bisa kita gunakan untuk mengatur waktu pemakaian AC. Misalnya, kita bisa mengatur AC untuk mati secara otomatis setelah 4 jam atau 6 jam.

Dengan menggunakan timer, kita tidak perlu khawatir lupa mematikan AC saat tidur atau keluar rumah, sehingga bisa menghemat listrik AC.

Atur suhu AC sesuai dengan kenyamanan.

Suhu AC yang terlalu dingin tidak hanya membuat listrik AC boros, tetapi juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Suhu AC yang ideal adalah sekitar 24-26 derajat Celsius, karena suhu ini sudah cukup sejuk dan nyaman, serta tidak terlalu jauh dengan suhu luar ruangan.

Jika kita mengatur suhu AC di bawah 22 derajat Celsius, maka AC akan bekerja lebih keras untuk mencapai suhu tersebut, sehingga listrik AC menjadi boros. Selain itu, perbedaan suhu yang terlalu besar antara dalam dan luar ruangan juga bisa membuat tubuh kita mudah sakit.

Bersihkan AC secara teratur.

AC yang kotor akan mengurangi kinerja AC, sehingga membuat AC bekerja lebih berat dan boros listrik. Kotoran yang menumpuk pada filter AC juga bisa menyebabkan AC menjadi bau dan menimbulkan bakteri atau jamur yang berbahaya bagi kesehatan.

Oleh karena itu, kita perlu membersihkan AC secara teratur, setidaknya setiap 3 bulan sekali. Kita bisa membersihkan filter AC sendiri dengan cara mencucinya dengan air bersih, atau menggunakan jasa service AC jika AC sudah terlalu kotor atau bermasalah.

Tutup pintu dan jendela saat menggunakan AC.

Pintu dan jendela yang terbuka saat menggunakan AC akan membuat udara panas dari luar masuk ke dalam ruangan, sehingga membuat AC bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan. Hal ini tentu akan membuat listrik AC menjadi boros.

Oleh karena itu, kita perlu menutup pintu dan jendela saat menggunakan AC, agar udara dingin dari AC tidak keluar dan udara panas dari luar tidak masuk. Kita juga bisa menggunakan tirai atau gorden untuk menghalangi sinar matahari yang bisa membuat ruangan menjadi panas.

Hindari menggunakan alat elektronik lain yang menghasilkan panas.

Alat elektronik lain yang menghasilkan panas, seperti kompor, setrika, lampu, atau komputer, juga bisa membuat suhu ruangan menjadi naik, sehingga membuat AC bekerja lebih keras.

Jika kita menggunakan AC di ruangan yang sama dengan alat elektronik tersebut, maka kita perlu mematikan atau memindahkan alat elektronik tersebut, agar tidak mengganggu kinerja AC. Kita juga bisa menggunakan exhaust fan atau kipas angin untuk mengeluarkan udara panas dari ruangan.

Lakukan perawatan AC secara berkala.

Selain membersihkan AC secara teratur, kita juga perlu melakukan perawatan AC secara berkala, setidaknya setiap 6 bulan sekali. Perawatan AC meliputi pengecekan kondisi komponen AC, seperti kompresor, evaporator, kondensor, pipa, kabel, dan refrigeran.

Jika ada komponen AC yang rusak atau bocor, maka kita perlu mengganti atau memperbaikinya segera, agar AC bisa bekerja dengan normal dan hemat listrik. Kita bisa menggunakan jasa service AC profesional untuk melakukan perawatan AC.

Dengan menerapkan tips tersebut, kita bisa membuat AC bekerja lebih efisien dan hemat energi, sehingga bisa mengurangi tagihan listrik setiap bulannya.

Selain itu, kita juga bisa membuat AC lebih awet dan tidak mudah rusak, serta menjaga kesehatan tubuh kita dari udara yang terlalu dingin atau kotor. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat mencoba!