Listrik statis adalah fenomena listrik yang terjadi akibat perpindahan atau penumpukan muatan listrik pada suatu benda.
Dapat menimbulkan efek tarik-menarik atau tolak-menolak antara benda-benda yang bermuatan listrik.
Listrik statis berbeda dengan listrik dinamis, yang merupakan aliran muatan listrik yang terus-menerus. Listrik statis biasanya bersifat sementara dan lemah, sedangkan listrik dinamis bersifat tetap dan kuat.
Kapan listrik statis diperlukan?
Listrik statis diperlukan untuk berbagai keperluan dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
Pengendap elektrostatis:
Digunakan untuk mengurangi polusi udara oleh abu pembakaran batubara pembangkit tenaga listrik dan mengurangi pencemaran debu dalam suatu ruangan. Alat ini bekerja dengan cara memberikan muatan listrik pada debu-debu yang ada di udara, kemudian menariknya ke pelat-pelat logam yang bermuatan berlawanan.
Mesin fotokopi:
Untuk membuat salinan dokumen dengan cara memindahkan gambar dari kertas asli ke kertas kosong. Alat ini bekerja dengan cara memberikan muatan listrik pada drum logam yang dilapisi selenium, kemudian menempelkan toner (bubuk tinta) yang bermuatan berlawanan pada bagian drum yang terkena cahaya. Selanjutnya, toner dipindahkan ke kertas kosong dengan cara pemanasan.
Sel saraf:
Bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk menghantarkan rangsangan dari reseptor ke efektor. Sel saraf bekerja dengan cara memindahkan ion-ion di dalam dan di luar membran sel, sehingga terjadi perbedaan potensial listrik antara bagian dalam dan luar sel. Perbedaan potensial ini disebut impuls saraf, yang dapat bergerak dari satu sel saraf ke sel saraf lain melalui sinapsis.
Hewan penghasil listrik:
Hewan yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan listrik statis atau dinamis dengan cara memanfaatkan organ khusus yang disebut elektroplaks. Hewan ini dapat menggunakan listrik untuk berbagai tujuan, seperti berburu, bertahan, berkomunikasi, atau menavigasi. Contoh hewan penghasil listrik adalah ikan sidat listrik, ikan pari listrik, ikan nila listrik, dan belut listrik.
Listrik statis dapat dihasilkan dengan?
Cara membuat listrik statis dengan menggosokkan dua benda yang berbeda jenis. Contohnya, ketika kita menggosokkan penggaris plastik pada rambut, maka akan terjadi perpindahan elektron dari rambut ke penggaris.
Akibatnya, penggaris menjadi bermuatan negatif dan rambut menjadi bermuatan positif. Ketika penggaris didekatkan ke potongan kertas, maka kertas akan tertarik oleh penggaris karena adanya gaya tarik-menarik antara muatan berlawanan.
Konduksi:
yaitu cara membuat listrik statis dengan menyentuhkan benda bermuatan dengan benda netral.
Contohnya, ketika kita menyentuhkan bola logam yang bermuatan positif dengan bola logam lain yang netral, maka akan terjadi perpindahan elektron dari bola netral ke bola bermuatan. Akibatnya, kedua bola menjadi bermuatan positif dan akan saling tolak-menolak jika didekatkan.
Baca Juga : Mengapa Sistem WiFi Menggunakan Sinyal Analog dalam Mentransmisikan Datanya
Induksi:
yaitu cara membuat listrik statis dengan mendekatkan benda bermuatan dengan benda netral tanpa menyentuhkannya.
Contohnya, ketika kita mendekatkan batang kaca yang bermuatan positif dengan bola logam yang netral, maka akan terjadi pemisahan muatan pada bola logam.
Sisi bola yang menghadap batang kaca akan memiliki muatan negatif, sedangkan sisi bola yang menjauh dari batang kaca akan memiliki muatan positif.
Jika kita memutus hubungan bola logam dengan tanah, maka bola logam akan menjadi bermuatan negatif secara keseluruhan.
Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui beberapa contoh gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
Petir:
Yaitu fenomena listrik statis yang terjadi akibat perbedaan potensial antara awan dan tanah. Ketika awan bergesekan dengan udara, maka akan terjadi perpindahan muatan listrik antara awan-awan.
Awan yang memiliki muatan negatif akan menarik muatan positif dari tanah, sehingga terbentuk aliran muatan listrik yang disebut petir.
Baca Juga : Kode Area Call Center PLN Resmi 24 Jam Bisa Whatsapp
Debu menempel pada layar TV:
Fenomena listrik statis yang terjadi akibat adanya muatan listrik pada permukaan layar TV. Ketika layar TV menyala, maka akan terjadi perpindahan elektron dari tabung TV ke permukaan layar. Akibatnya, layar TV menjadi bermuatan negatif dan menarik debu-debu yang ada di udara.
Balon menempel pada dinding:
Listrik statis yang terjadi akibat adanya muatan listrik pada permukaan balon. Ketika kita menggosokkan balon pada rambut atau pakaian wol, maka akan terjadi perpindahan elektron dari rambut atau pakaian ke balon. Akibatnya, balon menjadi bermuatan negatif dan menarik dinding yang bermuatan positif.
Dari contoh-contoh di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa gejala listrik statis adalah peristiwa tarik-menarik atau tolak-menolak antara benda-benda yang bermuatan listrik akibat adanya perpindahan atau penumpukan muatan listrik pada suatu benda.
Baca Juga : Daftar Wilayah yang Menggunakan Kode Area 031
Contoh Yang Bukan Gejala Listrik Statis
Kedua telapak tangan terasa panas setelah saling digosokkan:
Terjadi akibat adanya gesekan antara dua permukaan yang menghasilkan panas. Panas ini bukan berasal dari listrik statis, melainkan dari energi kinetik yang berubah menjadi energi termal.
Lampu neon menyala ketika didekatkan ke bola van de Graaff:
Fenomena yang terjadi akibat adanya listrik dinamis, bukan listrik statis. Bola van de Graaff adalah alat yang dapat menghasilkan tegangan listrik yang sangat tinggi dengan cara menggosokkan sabuk karet pada bola logam. Ketika lampu neon didekatkan ke bola van de Graaff, maka akan terjadi aliran muatan listrik dari bola ke lampu, sehingga lampu menyala.
Kipas angin berputar ketika disambungkan ke stop kontak:
Akibat adanya listrik dinamis, bukan listrik statis. Stop kontak adalah sumber tegangan listrik yang dapat menghasilkan aliran muatan listrik yang terus-menerus.
Ketika kipas angin disambungkan ke stop kontak, maka akan terjadi aliran muatan listrik dari stop kontak ke kipas, sehingga kipas berputar.
Baca Juga : Segini Biaya Abodemen Listrik 7700 Watt Update
Dari contoh-contoh di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa yang bukan gejala listrik statis adalah peristiwa yang terjadi akibat adanya aliran muatan listrik yang terus-menerus atau adanya perubahan bentuk energi lain menjadi energi listrik.